Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia kebanjiran permintaan bantuan dari negara-negara sahabat untuk mengevakuasi warganya di tengah konflik Yaman. Langkah cepat Indonesia dalam mengevakuasi WNI juga menuai pujian.
Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan ada setidaknya 10 negara sahabat yang secara resmi meminta bantuan untuk mengevakuasi warganya. Sejauh ini, sekitar 200 warga negara asing telah dibantu untuk keluar dari Yaman oleh pemerintah RI.
"Antara lain dari India, Pakistan, Yaman, Burkina Faso, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand dan Afrika Selatan," ujar Kemlu RI dalam pernyataannya, Selasa (14/4).
Untuk evakuasi ini, Pemerintah membentuk dua tim yang ditugaskan ke Yaman timur, yaitu kota Tareem, al Mukalla dan sekitarnya, dipimpin oleh diplomat Yusron Ambary dan ke Yaman Barat, yaitu Sanaa, Al Hudaidah dan sekitarnya, dipimpin oleh spesialis evakuasi Kemlu Susapto Broto. Sementara evakuasi dari kota Aden yang melalui jalur laut ditangani Tim yang berada di Djibouti.
Di Yaman sendiri Pemerintah menyediakan safehouse di berbagai kota utama di Yaman serta contact person di sejumlah kota di Yaman. Lima perwakilan RI dilibatkan dalam upaya ini antara lain KBRI Sana’a, KJRI Jeddah, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa dan Konsul Kehormatan Indonesia di Djibouti.
“Ini adalah misi kemanusiaan. Karena itu, meskipun tetap memprioritaskan evakuasi WNI, kita akan terus memberikan bantuan evakuasi kepada warga negara asing yang membutuhkan bantuan evakuasi di Yaman, sejauh kapasitas kita memungkinkan”, ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menuai pujian
Hanya dua hari setelah serangan udara ke Yaman oleh Pasukan Koalisi, pemerintah Indonesia sudah mengirimkan Tim Percepatan Evakuasi yang dikoordinasikan oleh Kemlu dengan komponen dari TNI, POLRI dan BIN melalui laut, darat dan udara sekaligus.
Dalam waktu kurang dari dua minggu melakukan operasi kemanusiaan, sudah sekitar 2.000 WNI keluar dari wilayah Yaman, termasuk wilayah yang medannya paling sulit di kota Aden. Jumlah ini sebanding dengan yang berhasil dievakuasi oleh negara-negara pemilik armada militer besar di kawasan tersebut seperti India, Pakistan dan Tiongkok.
Aksi cepat tanggap Kemlu dalam mengevakuasi warga menuai pujian, salah satunya dari anggota DPR RI.
"Upaya Menlu Retno patut diapresiasi. Di dalam negeri, ini menjadi showcase koordinasi lintas kementerian yang sangat baik dan terencana, yang melibatkan TNI, POLRI dan BIN. Sementara itu, di dunia internasional ini menjadi showcase kepemimpinan Indonesia karena meskipun dengan Tim dan perlengkapan yang relatif tidak terlalu besar Pemerintah bukan saja mampu secara efektif mengevakuasi ribuah WNI akan tetapi juga ratusan warganegara asing, khususnya ASEAN, termasuk dari wilayah yang paling sulit seperti kota Aden”, ujar Mahfudz Siddiq, Ketua Komisi I DPR RI. (den)
Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan ada setidaknya 10 negara sahabat yang secara resmi meminta bantuan untuk mengevakuasi warganya. Sejauh ini, sekitar 200 warga negara asing telah dibantu untuk keluar dari Yaman oleh pemerintah RI.
"Antara lain dari India, Pakistan, Yaman, Burkina Faso, Inggris, Amerika Serikat, Malaysia, Thailand dan Afrika Selatan," ujar Kemlu RI dalam pernyataannya, Selasa (14/4).
Untuk evakuasi ini, Pemerintah membentuk dua tim yang ditugaskan ke Yaman timur, yaitu kota Tareem, al Mukalla dan sekitarnya, dipimpin oleh diplomat Yusron Ambary dan ke Yaman Barat, yaitu Sanaa, Al Hudaidah dan sekitarnya, dipimpin oleh spesialis evakuasi Kemlu Susapto Broto. Sementara evakuasi dari kota Aden yang melalui jalur laut ditangani Tim yang berada di Djibouti.
“Ini adalah misi kemanusiaan. Karena itu, meskipun tetap memprioritaskan evakuasi WNI, kita akan terus memberikan bantuan evakuasi kepada warga negara asing yang membutuhkan bantuan evakuasi di Yaman, sejauh kapasitas kita memungkinkan”, ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menuai pujian
Hanya dua hari setelah serangan udara ke Yaman oleh Pasukan Koalisi, pemerintah Indonesia sudah mengirimkan Tim Percepatan Evakuasi yang dikoordinasikan oleh Kemlu dengan komponen dari TNI, POLRI dan BIN melalui laut, darat dan udara sekaligus.
Dalam waktu kurang dari dua minggu melakukan operasi kemanusiaan, sudah sekitar 2.000 WNI keluar dari wilayah Yaman, termasuk wilayah yang medannya paling sulit di kota Aden. Jumlah ini sebanding dengan yang berhasil dievakuasi oleh negara-negara pemilik armada militer besar di kawasan tersebut seperti India, Pakistan dan Tiongkok.
Aksi cepat tanggap Kemlu dalam mengevakuasi warga menuai pujian, salah satunya dari anggota DPR RI.
"Upaya Menlu Retno patut diapresiasi. Di dalam negeri, ini menjadi showcase koordinasi lintas kementerian yang sangat baik dan terencana, yang melibatkan TNI, POLRI dan BIN. Sementara itu, di dunia internasional ini menjadi showcase kepemimpinan Indonesia karena meskipun dengan Tim dan perlengkapan yang relatif tidak terlalu besar Pemerintah bukan saja mampu secara efektif mengevakuasi ribuah WNI akan tetapi juga ratusan warganegara asing, khususnya ASEAN, termasuk dari wilayah yang paling sulit seperti kota Aden”, ujar Mahfudz Siddiq, Ketua Komisi I DPR RI. (den)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar