Rabu, 19 November 2014

Kemampuan Bangsa Indonesia dalam Mengembangkan Teknologi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUB6mnW7MmX8nbs_2zGej5NUsOqmpclkbYWhi-2RSAfiC4L9iL6LboRQ2wft17GLkrFslb6VyKCsX2BVtJ7QSiobwdcEZUywYLBILqFLTTfzxRKTRdRk6WDM6moBCsulNHhgMNNyZ0wBM/s1600/iptek.jpg

   Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di indonesia berkembang dari tahun ke tahun sejak   indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia pada masa penjajahan dipelopori dan diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada waktu itu masyarakat diperkenalkan pada persenjataan modern baik yang ringan maupun yang berat. Teknologi lain yang diperlihatkan dan digunakan oleh Belanda berupa kendaraan tempur dan alat-alat transportasi lainnya. Teknologi-teknologi tersebut berasal dari negara-negara di Eropa. Kemudian pemerintah kolonial Belanda menanamkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan di sekolah-sekolah maupun dengan cara penggunaan secara langsung kepada masyarakat di indonesia.
            Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dari barat di Indonesia membawa dampak bagi kemajuan negara Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai melakukan pergerkan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di samping itu penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia juga membawa dampak bagi semangat juang bangsa Indonesia. Mereka memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk mencari informasi-informasi terkini mengenai keadaan dunia. Oleh karena itu masyarakat Indonesia benar-benar terbantu dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
             Pada masa kolonial perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belum begitu maksimal. Pemerintah koloniallah yang menjadi penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia. Pemerintah kolonial menghalangi akses-akses masuknya ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat ke Indonesia. Mereka juga melakukan pelarangan terhadap pendidikan bagi masyarakat Indonesia untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Akibatnya indonesia tertinggal jauh dengan negara-negara di sekitarnya. Secara keseluruhan penyebab lain dari ketertinggalan Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
a.       Terbatasnya jumlah orang Indonesia yang mendapat pendidikan terutama pendidikan tinggi
b.      Masyarakat Indonesia jarang terlibat langsung dalam pengembangan iptek
c.       Pemerintah Belanda dan perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia untuk melakukan alih teknologi.
d.      Minimnya industrialisasi.
e.       Kurangnya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia sendiri.
Setelah merdeka, perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi berkembang pesat di Indonesia. Hal ini didorong dengan terbukanya akses-akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Kemerdekaan menciptakan keadilan dalam mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat di Indonesia. Mereka mempelajari sedikit demi sedikit di sekolah-sekolah yang sudah dibuka untuk semua kalangan masyarakat Indonesia. Dengan bekal pengetahuan ini kemudian masyarakat Indonesia melakukan berbagai inovasi dan eksperimen ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.
Pembangunan bidang iptek pada PJPT II merupakan kesinambungan perluasan dari PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan ekonomi PJPT II adalah sebagai berikut:
  1. Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa.
  2. Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka arah pembangunan iptek adalah sebagai berikut:
  1. Pemanfaatan pengembangan dan penguasaannya dapat mempercepat proses pembaharuan.
  2. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
  3. Memperluas lapangan kerja.
  4. Meningkatkan kualitas harkat dan martabat bangsa serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan kebijaksanaan iptek dalam Pelita VI pada PJPT II ada 5 sektor sebagai berikut.
1.      Teknik Produksi : Yaitu keseluruhan unsur yang turut berperan dalam kegiatan manusia yang menghasilkan barang dan jasa.
2.      Sektor Teknologi : Yaitu kemampuan teknologi dan rekayasa yang mendasari kemampuan bangsa Indonesia dalam melakukan inovasi.
3.      Sektor Ilmu Pengetahuan Terapan : Yaitu Ilmu pengetahun yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
4.      Sektor Ilmu Pengetahuan Dasar : Yaitu ilmu pengetahuan yang menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Sosial, Humaniora, dan mendukung mutu SDM.
5.      Sektor Kelembagaan Iptek L: Yaitu iptek yang diarahkan untuk meningkatkan SDM agar lebih produktif, kreatif, dan inovatif.
Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia setelah merdeka terbagi menjadi dua dekade. Pada dekade pertama, yaitu tahun 1945-1960, bangsa indonesia mulai mengerti arti teknologi produksi, walaupun masih dalam tingkat pasif dan penuh ketergantunga pada pihak luar negeri. Hasil dari pengenalan ilmu pengenalan teknologi untuk pertama kali yaitu pembangunan pabrik semen di Gresik, pabrik kertas di blabak (Magelang),pabrik gelas, dan kosmetik di Surabaya di pertengahan dekade 1950an. Pada dekade ke-2 yaitu pada tahun 1976 dengan mendirikan pabrik pesawat terbang di Bandung yang di beri nama industri pesawat terbang NUR TANIO (IPTN) yang menggunakan teknologi yang lebih canggih lagi. Teknologi dari pabrik pesawat terbang ini mengacuh pada teknologi di Jerman.
Ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, di sisi lain menimbulkan dampak negatif.
Kemajuan dan Manfaat IPTEK
1.    Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
2.    Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak, penerangan, dan tenaga gerak.
3.   Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
4.    Dalam bidang komunikasi (radio,TV, telephone, handphone, internet) sehingga penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.
Sumber: http://rifkiberbagiilmu.blogspot.com/2014/05/perkembangan-iptek-di-indonesia.html

Perbandingan OS Android Kitkat & Lolipop

                                      






Perbandingan OS Android Kitkat & Lolipop


Saya pengguna OS Android Kitkat, perbandingan OS android ini sangat terlihat dibagian interface atau tampilan. Berikut ini sedikit saja perbandingan tampilan antara OS android Kitkat dan Lolipop




1. Tampilan menu setting Android L vs Android Kitkat



2. Tampilan setting volume Android L vs Android Kitkat



3. Tampilan setting font size Android L vs Android Kitkat



4. Tampilan contact Android L vs Android Kitkat



5. Tampilan contact setting Android L vs Android Kitkat



6. Tampilan contact setting (2) Android L vs Android Kitkat



7. Tampilan calendar Android L vs Android Kitkat



8. Tampilan setting date and time Android L vs Android Kitkat



9. Tampilan gmail Android L vs Android Kitkat



10. Tampilan gmail (2) Android L vs Android Kitkat




(sumber: kaskus)

Harapan Untuk Jokowi


Joko Widodo (Jokowi) dan pendampingnya, Jusuf Kalla memenangi pemilihan presiden (Pilpres) berdasarkan penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pesaingnya, Prabowo Subianto berencana menggugat hasil resmi KPU ke Mahkamah Konstitusi. Jika gugatan gagal, seperti yang banyak diperkirakan orang, Jokowi akan dilantik dan memulai masa jabatan presiden pada Oktober. Saat itu pula, masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir.
Masyarakat mulai antusias menyambut presiden ketujuh Republik Indonesia. Namun, presiden mendatang akan tetap menghadapi tantangan besar. The Wall Street Journal sempat bercakap-cakap dengan beberapa orang di sekitar Jakarta. Kami menanyakan pandangan mereka soal Jokowi sebagai presiden.
Harapan
Saya tidak punya akses apa-apa dengan Jokowi, sehingga saya tidak bakalan dapat manfaat apapun secara langsung. Tetapi secara tidak langsung, sebagai rakyat kebanyakan, saya berharap banyak dari Jokowi untuk dapat melakukan yang terbaik untuk seluruh rakyat Indonesia.
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur, itulah tujuan besar yang harus diwujudkan oleh Jokowi dan seluruh aparat pemerintah yang telah diberi kepercayaan oleh rakyat.

Artikel Tentang Jokowi


Ir. H. Joko Widodo (Jawa Latin: Jåkå Widådå, Hanacaraka: ꦗꦏꦮꦶꦢꦢ) atau yang akrab disapa Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 53 tahun) adalah Presiden Indonesia ke-7 yang menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersamaWakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur dan Wali Kota Surakarta(Solo) sejak 28 Juli 2005 sampai 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[4] Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).[5]
Walaupun rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali saat masa kecil,[6] ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha mebel.[6] Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.[7] Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya, dan batik.[8] Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012, dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang "baru" dan "bersih", meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.[9]
Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya terus melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media.[10][11] Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014.[12] Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan.[13] Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014.[14] Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi telah menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.[15]

 Gaya kepemimpinan
Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia seringkali melakukan "blusukan" atau turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. "Blusukan" juga dilakukan untuk menemui langsung warga dan mendengar keluh kesah mereka. Gaya yang unik ini dijuluki The New York Times sebagai "demokrasi jalanan".[127] Jokowi juga dianggap unik dari pemimpin lainnya karena tidak sungkan untuk bertanya langsung kepada warga dan mendekati mereka bila akan melancarkan suatu program.[128] Namun, gaya ini juga menuai kritik. Misalnya, ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman menyatakan bahwa "blusukan" hanya menghabiskan waktu dan energi, sementara yang dibutuhkan adalah kebijakan langsung dan bukan sekadar interaksi.[129] Anies Baswedan juga menilai "blusukan" merupakan pencitraan belaka tanpa memberikan solusi.[130]
Selain "blusukan", kepemimpinan Jokowi juga dikenal akan transparansinya. Misalnya, Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama sama-sama mengumumkan jumlah gaji bulanan danAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada umum.[131][132] Ia juga memulai sejumlah program yang terkait dengan transparansi seperti online tax, e-budgeting, e-purchasing, dan cash management system.[131] Selain itu, semua rapat dan kegiatan yang dihadiri oleh Jokowi dan Basuki direkam dan diunggah ke akun "Pemprov DKI" diYouTube.

 Kepemimpinan tidak cukup diukur dari tingkat kecerdasan atau kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan tegas. Di tengah kondisi bangsa yang sarat berbagai persoalan Indonesia butuh pemimpin yang jujur dan bisa dekat dengan rakyat kecil.
Menurut Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK Hasto Kristianto, pemimpin Indonesia ke depan harus merupakan representasi dari rakyat itu sendiri. Sosok Jokowi sangat jelas merupakan simbol atau representasi dari rakyat karena datang dan besar karena rakyat.
“Selama ini rakyat hanya menjadi subjek kepemimpinan. Pemimpin nasional itu seharusnya merupakan representasi dari rakyat dan aspirasinya harus diperjuangkan,” ujar Hasto kepada SP, Sabtu (28/6).
Jokowi yang selalu berada di tengah-tengah masyarakat lebih mengetahui apa yang diinginkan rakyat. Jokowi, kata Hasto, berada di tengah masyarakat tidak hanya saat kampanye pemilihan presiden.
Sejak jadi Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi selalu berada dan mendengarkan aspirasi rakyat. Jokowi merupakan sosok yang selalu di tengah-tengah masyarakat untuk mendengar aspirasi mereka.
Dikatakan, dalam hal pengelolaan pemerintahan, Jokowi sudah berpengalaman yang dimulai dari bawah. Negara besar seperti Tiongkok dan Amerika Serikat memiliki sosok pemimpin yang dimulai dari bawah.
“Bagaimana seorang pemimpin bisa menjalankan pemerintahan kalau tidak pernah memimpin pemerintahan? Selanjutnya, bagaimana mungkin pemimpin bisa membuat kebijakan untuk rakyat kalau hanya turun saat pemilihan presiden?” katanya.
Untuk itulah, sambung Hasto, Jokowi hadir untuk melawan kepemimpinan yang hanya duduk di belakang meja. Pemimpin Indonesia ke depan, harus mengatahui duduk permasalahan di lapangan, baru membuat kebijakan yang tepat untuk rakyat.
Jokowi juga memiliki arah haluan pemerintahan setelah terpilih menjadi presiden. Haluan itu adalah UUD 1945 yang di dalamnya terkandung tujuan bangsa seperti memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta menciptakan perdamaiaan dunia.
“Kemampuan managerial Pak Jokowi dalam memimpin sudah tidak perlu diragukan lagi. Jokowi tegas, jujur, bersih, dan dekat dengan rakyat telah terbukti selama jadi wali kota dan gubernur,” ucapnya.


Komentar dan Saran: 
Semoga dengan terpilihnya Jokowi JK sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia dapat merubah Negara Indonesia menjadi lebih baik dan saya pribadi suka dengan gaya kepemimpinan seorang Jokowi yang blusukan karena beliau dapat mengetahui dan mendengar secara langsung keluh kesah dari seluruh masyarat, sehingga dapat dijadikan sebagai PR bagi Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia yang mesti dibenahi dan kurang di negara kita ini.